Rudy termasuk anak yang cerewet dan rasa ingin tahunya tinggi, hal ini menyebabkan Ayahnya sempat kewalahan untuk menjawabnya, apapun yang di lakukan Ayahnya pasti di tanyakan oleh Rudy si anak Jenius ini.
Suatu ketika Ayahnya yang merupakan seorang menjabat landbouwconsulent atau setara dengan Kepala Dinas Pertanian di Pare Pare, Sulawesi Selatan.
Ayahnya tidak kesel dengan pertanyaan Rudy tersebut, tapi menjawabnya dengan serius.
Ia tak menjawab dengan jawaban yang sederhana, tetapi menjawabnya dengan serius tapi dengan cara yang sesederhana mungkin sehingga anak kecilpun tahu.
“Papi sedang melakukan eksperimen, jadi kita bisa menemukan jawaban dari percobaan.
Nah, ini namanya setek.
Batang yang di bawah itu adalah mangga yang ada di tanah kita, tapi rasanya tidak seenak mangga dari Jawa.
Jadi, batang Mangga dari jawa, Papi gabungkan dengan batang yang di bawah ini”, kata ayahnya.
Rudy kembali bertanya, “Mengapa Papi gabungkan?”
Jawaban ayahnya : “Agar kamu dan teman-teman bisa makan Mangga yang enak”.
Lantas Rudy bertanya lagi: “Kalau gagal bagaimana?”.
Jawaban ayahnya: “ Kita cari cara lain dan pohon Mangga lain agar bisa tumbuh di sini”.
Rudy pun puas atas jawaban ayahnya itu.
Itulah yang selalu dilakukan ayahnya setiap kali Rudy bertanya segala sesuatu, dijawab dengan cara sesederhana mungkin agar bisa dipahami anak kecil.
Dengan cara itulah, keingintahuan Rudy terus tumbuh dan terasah sampai dewasa.
Di usia 4 tahun, Rudy sudah lancar membaca dan rajin melahap buku-buku yang disediakan ayahnya.
Pendek kata, sejak usia empat tahun, buku menjadi cinta pertama Rudy dan membaca menjadi bagian hidupnya.
Rudy membaca buku apa saja, mulai ensiklopedia sampai buku cerita.
Buku-buku karya Leonardo Da Vinci dan buku fiksi ilmiah karya Jules Verne menjadi buku-buku favorit Rudy.
Rudy pun senang sekali membuka buku-buku dalam bahasa Belanda.
Setiap menemukan kata-kata yang sulit dan tak dipahami, Rudy tak segan bertanya pada orang tuanya sehingga akhirnya orang tuanya membelikan kamus Indonesia-Belanda sehingga bisa belajar sendiri.
Kegemarannya membaca ini rupanya berefek samping.
Rudy jadi terus mengurung diri di kamar dan harus dipaksa untuk keluar.
Seklumit cerita “Rudy kecil” ini adalah cerita masa kecil seorang Guru Bangsa Indonesia, Bpk BJ Habibie, mantan Presiden RI ke tiga, dari pola asuh yang di terapkan orang tuanya khususnya peran Ayahnya Alwi Abdul Djalil Habibie, Rudy menjadi anak jenius dan soleh.
Prestasi banyak terukir, Salah satunya penemuan yang sampai sekarang dipakai oleh semua pesawat di dunia adalah apa yang disebut - "Crack Progression Theory" atau faktor Habibie.
Namun, kemarin tepat tanggal 11 September 2019 beliau meninggal dunia, Indonesia berkabung, seorang BJ Habibie sang Guru Bangsa yang sederhana telah berpulang, namun prestasi dan jasamu tetap di kenang.
Selamat Jalan Bpk. BJ Habibie Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya dan Khusnul Khotimah, aamiin.
Suatu ketika Ayahnya yang merupakan seorang menjabat landbouwconsulent atau setara dengan Kepala Dinas Pertanian di Pare Pare, Sulawesi Selatan.
Ayahnya tidak kesel dengan pertanyaan Rudy tersebut, tapi menjawabnya dengan serius.
Ia tak menjawab dengan jawaban yang sederhana, tetapi menjawabnya dengan serius tapi dengan cara yang sesederhana mungkin sehingga anak kecilpun tahu.
“Papi sedang melakukan eksperimen, jadi kita bisa menemukan jawaban dari percobaan.
Nah, ini namanya setek.
Batang yang di bawah itu adalah mangga yang ada di tanah kita, tapi rasanya tidak seenak mangga dari Jawa.
Jadi, batang Mangga dari jawa, Papi gabungkan dengan batang yang di bawah ini”, kata ayahnya.
Rudy kembali bertanya, “Mengapa Papi gabungkan?”
Jawaban ayahnya : “Agar kamu dan teman-teman bisa makan Mangga yang enak”.
Lantas Rudy bertanya lagi: “Kalau gagal bagaimana?”.
Jawaban ayahnya: “ Kita cari cara lain dan pohon Mangga lain agar bisa tumbuh di sini”.
Rudy pun puas atas jawaban ayahnya itu.
Itulah yang selalu dilakukan ayahnya setiap kali Rudy bertanya segala sesuatu, dijawab dengan cara sesederhana mungkin agar bisa dipahami anak kecil.
Dengan cara itulah, keingintahuan Rudy terus tumbuh dan terasah sampai dewasa.
Di usia 4 tahun, Rudy sudah lancar membaca dan rajin melahap buku-buku yang disediakan ayahnya.
Pendek kata, sejak usia empat tahun, buku menjadi cinta pertama Rudy dan membaca menjadi bagian hidupnya.
Rudy membaca buku apa saja, mulai ensiklopedia sampai buku cerita.
Buku-buku karya Leonardo Da Vinci dan buku fiksi ilmiah karya Jules Verne menjadi buku-buku favorit Rudy.
Rudy pun senang sekali membuka buku-buku dalam bahasa Belanda.
Setiap menemukan kata-kata yang sulit dan tak dipahami, Rudy tak segan bertanya pada orang tuanya sehingga akhirnya orang tuanya membelikan kamus Indonesia-Belanda sehingga bisa belajar sendiri.
Kegemarannya membaca ini rupanya berefek samping.
Rudy jadi terus mengurung diri di kamar dan harus dipaksa untuk keluar.
Seklumit cerita “Rudy kecil” ini adalah cerita masa kecil seorang Guru Bangsa Indonesia, Bpk BJ Habibie, mantan Presiden RI ke tiga, dari pola asuh yang di terapkan orang tuanya khususnya peran Ayahnya Alwi Abdul Djalil Habibie, Rudy menjadi anak jenius dan soleh.
Prestasi banyak terukir, Salah satunya penemuan yang sampai sekarang dipakai oleh semua pesawat di dunia adalah apa yang disebut - "Crack Progression Theory" atau faktor Habibie.
Namun, kemarin tepat tanggal 11 September 2019 beliau meninggal dunia, Indonesia berkabung, seorang BJ Habibie sang Guru Bangsa yang sederhana telah berpulang, namun prestasi dan jasamu tetap di kenang.
Selamat Jalan Bpk. BJ Habibie Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya dan Khusnul Khotimah, aamiin.
Tags:
Inspirasi